Forest healing adalah konsep penyembuhan melalui interaksi langsung dengan alam, khususnya hutan. Di kawasan hulu Sungai Yehembang, terdapat hutan seluas 304 hektar yang dikelola masyarakat Desa Adat dengan prinsip kearifan lokal, seperti Tri Hita Karana dan Wana Kerthi. Hutan ini dihuni oleh pohon-pohon berusia ratusan tahun yang dianggap memiliki nilai sakral dan energi penyembuhan.

Ketika berada di dalam hutan, tubuh menyerap phytoncides—senyawa alami dari pepohonan—yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan kesehatan mental. Forest healing terbukti membantu mengurangi stres, kecemasan, dan meningkatkan kualitas tidur.

Berjalan tanpa alas kaki (barefoot walking), meditasi di tengah pepohonan, serta berendam di sungai merupakan bagian dari pengalaman forest healing yang menghubungkan manusia dengan elemen-elemen alam: tanah, udara, api, dan air. Aktivitas ini memberikan efek relaksasi mendalam dan mengembalikan keseimbangan spiritual.