Penangkaran Penyu Kurma Asih: Upaya Konservasi di Pantai Perancak
Home » Uncategorized  »  Penangkaran Penyu Kurma Asih: Upaya Konservasi di Pantai Perancak
Penangkaran Penyu Kurma Asih: Upaya Konservasi di Pantai Perancak

Keunikan Pantai Perancak sebagai Habitat Penyu

Pantai Perancak di Kabupaten Jembrana, Bali, merupakan salah satu lokasi penting bagi penyu untuk bertelur. Dua jenis penyu yang sering mendarat di pantai ini adalah penyu sisik (Eretmochelys imbricata) dan penyu lekang (Lepidochelys oliva**cea). Keberadaan pantai yang luas dan ekosistem yang masih alami menjadikan area ini sebagai tempat yang ideal bagi penyu untuk berkembang biak.

Sejarah Berdirinya Penangkaran Penyu Kurma Asih

Melihat pentingnya menjaga populasi penyu yang semakin berkurang, masyarakat setempat secara swadaya mendirikan kawasan konservasi penyu pada tahun 1997 dengan nama Kurma Asih Sea Turtle Conservation and Education Center. Penangkaran ini bertujuan untuk melestarikan satwa yang dilindungi serta meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya menjaga ekosistem laut.

Upaya Konservasi Penyu

Sejak berdiri, Kurma Asih telah melakukan berbagai upaya untuk melindungi penyu dan habitatnya, di antaranya:

  • Penyelamatan Telur Penyu – Warga dan sukarelawan mengumpulkan telur penyu dari pantai untuk diamankan di tempat penetasan agar terhindar dari predator dan perburuan ilegal.
  • Pelepasan Tukik ke Laut – Setelah menetas, anak penyu (tukik) dilepaskan kembali ke laut untuk memastikan kelangsungan populasi mereka.
  • Edukasi dan Kampanye Kesadaran – Program edukasi untuk masyarakat, wisatawan, dan pelajar mengenai pentingnya menjaga kelestarian penyu.
  • Pengawasan Lingkungan – Patroli rutin dilakukan untuk mencegah perburuan liar dan memastikan area pendaratan penyu tetap aman.

Potensi Pantai Jembrana sebagai Habitat Penyu

Kabupaten Jembrana memiliki garis pantai sepanjang 87,173 km yang menjadi area potensial pendaratan penyu untuk bertelur. Selain itu, wilayah ini juga memiliki ekosistem hutan mangrove yang luas, terutama di sepanjang pantai Yehembang, Delod Berawah, Perancak, Tuwed, Melaya, dan Gilimanuk. Hutan mangrove berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan melindungi habitat penyu dari erosi serta gangguan lainnya.

Wisata Edukasi di Penangkaran Penyu Kurma Asih

Selain sebagai pusat konservasi, Kurma Asih juga menjadi destinasi wisata edukatif bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pengunjung dapat:

  • Melihat proses penangkaran dan pelepasan tukik.
  • Mendapatkan informasi mendalam mengenai spesies penyu dan upaya konservasi.
  • Berpartisipasi dalam kegiatan konservasi sebagai sukarelawan.

Kesimpulan

Penangkaran Penyu Kurma Asih di Pantai Perancak merupakan bukti nyata kepedulian masyarakat dalam menjaga keberlangsungan hidup penyu. Dengan dukungan berbagai pihak, konservasi ini terus berkembang menjadi pusat edukasi dan perlindungan yang berperan besar dalam menjaga ekosistem laut di Bali. Bagi wisatawan yang ingin berkontribusi dalam pelestarian satwa langka ini, mengunjungi dan mendukung kegiatan di Kurma Asih bisa menjadi pengalaman yang bermakna.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *