Di kawasan Sad Kerthi Living Museum, terdapat sebuah tempat sakral di Hulu Sungai Yehembang yang digunakan sebagai lokasi water blessing. Areal sungai yang dalam, atau "tibu", diyakini sebagai tempat permandian suci yang dapat membersihkan diri dari segala kotoran duniawi. Terletak di dalam hutan, tempat ini menjadi bagian dari Pura Taman, tempat pemujaan Dewi Danu, dewi sumber mata air yang melambangkan kesucian dan kehidupan.
Water blessing bukan sekadar ritual, tetapi juga refleksi spiritual yang menghubungkan manusia dengan alam semesta. Sungai Yehembang sendiri memiliki makna filosofis yang dalam: "yeh" berarti air, sedangkan "embang" merujuk pada sumber ilahi. Dengan demikian, sungai ini diyakini sebagai anugerah Tuhan yang menjadi sumber kehidupan.
Prosesi water blessing melibatkan meditasi dan pembersihan diri dengan air suci, yang dipercaya dapat membawa ketenangan batin serta menyelaraskan energi tubuh dengan alam. Pengunjung yang mengikuti ritual ini akan merasakan kedamaian spiritual dan keseimbangan jiwa yang lebih mendalam.